28.4.12

Hubungan Streptococcus pneumoniae dengan Penyakit Pneumonia

Streptococcus pneumoniae diisolasi pertama kali tahun 1881 oleh Louis Pasteur dari saliva pasien yang menderita rabies. Asosiasi diantara bakteri Streptococcus pneumoniae dan penyakit pneumonia pertama kali digambarkan oleh Friedlander and Talamon pada tahun 1883. Spesies ini kemudian dikenal sebagai Pneumococcus karena perannya dalam penyakit pneumonia. Bakteri ini pun dikenal sebagai Diplococcus pneumoniae pada tahun 1926 karena kecenderungan bakteri ini yang selalu tampak seperti sepasang sel, dan berganti nama Streptococcus pneumoniae pada tahun 1974 karena terbentuknya rantai  dari bakteri ini di dalam cairan (Robinson et. al., 2001).

Streptococcus pneumoniae adalah mikroflora normal saluran pernafasan bagian atas (nasofaringeal) manusia (Todar, 2011b). Mikroflora normal mempunyai peranan penting dalam mencegah penyakit infeksi (Bogaert et. al., 2004). Jika terjadi ketidakseimbangan daya tahan tubuh, bakteri patogen ini mampu berkembang biak lebih cepat dan menyebabkan infeksi (PDPI, 2005 dalam Dalimunthe, 2008). Streptococcus pneumoniae merupakan bakteri Gram-positif, berbentuk bulat telur atau seperti bola. Secara khas bakteri Streptococcus pneumoniae terlihat sebagai kokus yang berpasangan (diplokokusatau rantai pendek. Bagian ujung belakang tiap pasangan sel secara khas berbentuk tombak (runcing tumpul) (Todar, 2011b).

Bakteri ini memiliki ukuran diameter  antara 0,5 dan 1,25 µm. Merupakan bakteri yang tidak berspora dan non-motil. S. pneumoniae biasanya ditemukan pada saluran pernapasan bagian atas, termasuk tenggorokan dan saluran hidung (Todar, 2011b).

Bakteri ini tumbuh aerob dan anaerob fakultatif dan termasuk golongan bakteri  mesofilik dan tumbuh optimal pada suhu antara 30°  - 35° C (Microbe Wiki, 2011). Streptococcus pneumoniae sulit untuk tumbuh pada suhu di bawah 25o C dan di atas 41o C. Suhu pertumbuhan pertumbuhan optimum 37,5 derajat C. Untuk pertumbuhan terbaik perlu media dengan pH 7,6-7,8. Glukosa dan gliserin meningkatkan multiplication rate-nya, tetapi bertambahnya asam laktat selain menghambat dapat pula membunuh bakteri ini, kecuali bila ke dalam media ditambah kalsium karbonat 1% untuk menetralkannya (Permata, 2011).
Streptococcus pneumoniae (Pneumococcus) membentuk koloni bulat kecil, mula-mula berbentuk kubah dan kemudian timbul lekukan di tengah-tengahnya dengan pinggiran yang meninggi dan α-hemolisis pada agar darah yang menunjukkan zona hijau. Pertumbuhan bakteri ditinggikan dengan 5-10% CO2 (Oswari, 1995).
Streptococcus pneumoniae (Pneumococcus) bisa mengakibatkan infeksi ringan sampai parah pada saluran pernafasan atas dan bawah, dari pertengahan telinga, hidung hingga paru-paru. Infeksi tersebut selanjutnya bisa menyebar ke organ tubuh penting yang lain melalui aliran darah (invasif) (Todar, 2011b).
Infeksi invasif Streptococcus pneumoniae terdapat tersebar di negara industri, terutama menyerang anak – anak dan lanjut usia (lansia) (Hausdorff et. al., 2005).Rata – rata 83 balita meninggal setiap hari akibat pneumonia. Prevalensi pneumonia bayi per provinsi pada Riskesdas 2007 berada pada rentang 0 – 13,2% dan rata – rata nasional 0,76%. Sedangkan pada anak balita berada pada rentang 0,1 – 14,8% dan rata – rata nasional 1,00%. Cakupan penemuan kasus pneumonia selama 10 tahun dari tahun 2000 – 2010 berkisar antara 24,6 – 35,9% (Buletin Jendela Epidemiologi, 2010). Dinas Kesehatan Jabar menyebutkan bahwa pada tahun 2006 jumlah anak balita penderita pneumonia mencapai 199.287 anak, dengan jumlah kematian akibat pneumonia pada bayi mencapai 63 orang dan anak balita mencapai 19 orang (Nurhidayah et al., 2008). Infeksi yang disebabkan S. pneumoniae terbagi dalam dua kategori. Pada infeksi invasif (seperti meningitis, pneumonia dan bakterimia), Pneumococcus dapat diisolasi dari darah atau cairan tubuh lain yang steril (lihat Gambar 2.8). Pada infeksi mukosa seperti sinusitis, otitis media dan konjungtivis, Pneumococcus hanya dapat diisolasi dari ekskresi mukosa (Musher, 1992; Feldman & Klugman, 1997; Bogaert et. al., 2004).



Formally But Still Sweet :D