30.3.14

VIRUS HEPATITIS A (HAV)

Hati adalah salah satu organ yang paling penting. Organ ini berperan sebagai gudang untuk menimbun gula, lemak, vitamin dan gizi. Memerangi racun dalam tubuh seperti alkohol, menyaring produk-produk yang tidak berguna lagi dari darah dan bertindak sebagai semacam pengaruh bagian tubuh yang menjamin terjadinya keseimbangan zat-zat kimia dalam sistem itu.
Salah satu penyakit yang menyerang hati adalah penyakit hepatitis. Istilah Hepatitis dipakai untuk semua jenis peradangan hati (liver) disebabkan mulai dari virus atau obat-obatan. Virus yang menyebabkan penyakit ini berada dalam cairan tubuh manusia yang sewaktu-waktu bisa ditularkan keorang lain. Beberapa jenis virus hepatitis yang diketahui diantaranya adalah : Hepatitis A, Hepatitis B, Hepatitis C, Hepatitis D, Hepatitis F, dan Hepatitis G. Manifestasi penyakit hepatitis akibat virus bisa akut (Hepatitis A), bisa kronik (Hepatitis B & Hepatitis C) dan bisa juga kemungkinan menjadi kanker hati (Hepatitis B).

A.    Virus Hepatitis A
Hepatitis A adalah jenis peradangan hati yang disebabakan oleh suatu virus RNA dari famili enterovirus. Masa inkubasi penyakit ini adalah 30 hari. Penularannya dapat melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi feses pasiaen. Saat ini sudah ada vaksin hepatitis A, memberikan kekebalan selama 4 minggu setelah suntikan pertama sedangkan untuk kekebalan yang panjang diperlukan suntikan vaksin beberapa kali. Pecandu narkotika dan hubungan seks anal, termasuk homoseks merupakan risiko tinggi tertular hepatitis A.
Sering kali infeksi hepatitis A pada anak tidak menimbulkan gejala sedangkan pada orang dewasa menyebabkan gejala mirip flu, rasa lelah, demam, diare, mual, nyeri perut, mata kuning, dan hilangnya nafsu makan. Istilah hepatitis A (HA) atau hepatitis viral tipe A telah menggantikan istilah-istilah lama: hepatitis infektif, hepatitis epidemik, penyakit kuning epidemik, penyakit kuning catarrhal , penyakit kuning menular, penyakit Botkins (Botkins disease ), dan hepatitis MS-1.
Hepatitis A disebarkan oleh virus melalui oleh kotoran/tinja penderita biasanya melalui makanan (fecal - oral), bukan melalui aktivitas seksual atau melalui darah. Hepatitis A paling ringan dibanding hepatitis jenis lain (B dan C). Sementara hepatitis B dan C disebarkan melalui media darah dan aktivitas seksual dan lebih berbahaya dibanding Hepatitis A. 

Klasifikasi 
Virus Hepatitis A (VHA) termasuk ke dalam famili Picornavirus. Famili Picornaviridae terdiri dari genus Enterovirus, yang terdiri dari genus Hepatovirus yang beranggotakan virus hepatitis A, genus Rhinovirus yang menyebabkan ‘common cold’; virus polio,enterovirus, virus coxsakie dan echovirus; genus Aphthovirus, yang menyebabkan penyakit kaki dan mulut terutama pada hewan ternak; dan genus Cardiovirus, yang menyebabkan ensefalitis dan miokarditis pada kelompok rodensia.

Struktur
Virus Hepatitis A merupakan virus RNA single stranded, polaritas positif, dengan berat molekul 2,25-2,28 x 106 dalton. Simetri ikosahedral, diameter 27-32 nm dan tidak mempunyai envelope. Mempunyai protein terminal yang terikat genom VPg pada ujung 5’ nya dan poli (A) pada ujung 3’. Panjang genom HAV 7500-8000 pasangan basa. Protein struktural yang dibentuk oleh virus ini adalah VP1, VP2, VP3, dan VP4. Protein permukaan VP1 dan VP3 merupakan tempat ikatan antibodi mayor. Protein VP4 berhubungan dengan RNA virus. Virus ini bereplikasi  di sitoplasma.



RNA genomik virus memiliki protein virus (VPg) pada ujung 5’. Di ujung 5' terdapat bagian berupa  UTR (untranslation regio) yang panjang yang berisi internal ribosom site (IRES). Daerah P1 mengkode protein struktural. Daerah P2 dan P3 mengkode protein nonstruktural yang terkait dengan replikasi. Pada 3' terdapat  UTR yang pendek. Pada bagian ini terjadi sintesis untai negatif (-).


Replikasi
Replikasi anggota Picornaviridae hampir mirip, kecuali pada kelompok echovirus. Siklus replikasi picornavirus terjadi dalam sitoplasma sel. Pertama, virion berikatan dengan reseptor spesifik di membran plasma. Ikatan reseptor memicu perubahan bangunan dalam virion yang menghasilkan pelepasan RNA virus ke dalam sitosol sel.
RNA virus yang menginfeksi ditranslasi ke dalam poliprotein yang berisi protein selubung dan protein replikasi esensial. Poliprotein ini dengan cepat membelah menjadi fragmen-fragmen oleh proteinase yang dikode dalam poliprotein. Sintesis RNA virus baru tidak dapat dimulai sampai protein replikasi yang dikode virus, termasuk polimerse RNA yang dependen-RNA diproduksi. Untaian RNA virus yang menginfeksi digandakan dan untaian pelengkap membantu sebagai tempate untuk sintesis untaian plus baru. Banyak untaian plus dihasilkan dari tiap template untaian minus. Beberapa untaian plus baru didaur ulang sebagai template untuk memperbesar pool RNA keturunan; banyak untaian plus yang terbungkus di dalam virion.
Maturasi melibatkan beberapa kejadian pemecahan. Protein prekursor selubung (P1) terpecah menjadi bentuk agregasi dari VP0, VP3 dan VP. Saat tercapai kepekatan yang adekuat, protomer ini berkumpul ke dalam pentamer yang terbungkus RNA VPg untaian plus untuk membentuk provirion. Provirion ini tidak infeksius sampai pemecahan terakhir mengubah VP0 menjadi VP4 dan VP2. Partikel virus matur dilepaskan ketika sel inang mengalami disintegrasi. Siklus perkembangbiakan sebagian besar picornavirus memakan waktu 5-10 jam.


Patogenesis
Setelah tertelan, VHA memasuki aliran darah melalui epitel dari orofaring atau usus. Darah membawa virus ke sel-sel target, hati, dan terjadi multipikasi dalam hepatosit dan sel-sel Kupfer (yaitu, makrofag hati). Tidak terlihat jelas adanya sitotoksisitas virus, dan patologi hati tergantung pada imunitas penderita. Virion disekresikan ke dalam empedu dan dikeluarkan ke dalam tinja. VHA diekskresikan dalam jumlah besar sekitar 11 hari sebelum munculnya gejala dan antibodi dalam darah, anti-HAV IgM terbentuk. Masa inkubasi adalah 15-50 hari, dan kematian kurang dari 0,5%.


Gambaran Klinik
Hepatitis A biasanya merupakan penyakit ringan dengan gejala tiba-tiba demam, lemas, hilangnya nafsu makan, dan rasa tidak nyaman di perut, yang beberapa hari kemudian diikuti gejala kuning pada mata dan kulit. Dosis infektif belum diketahui, tetapi diduga antara 10-100 partikel virus. Masa inkubasi untuk hepatitis A, yang bervariasi antara 10 sampai 50 hari (dengan rata-rata 30 hari), tergantung pada jumlah partikel virus infektif yang dikonsumsi. Apabila partikel virus yang menginfeksi sangat sedikit, masa inkubasinya akan lebih lama. Masa penularan berlangsung sejak awal masa inkubasi hingga sekitar seminggu setelah gejala kuning. Bahaya terbesar penularan penyakit ini ke orang lain terjadi pada pertengahan masa inkubasi, jauh sebelum munculnya gejala-gejala awal. Banyak infeksi HAV tidak menimbulkan penyakit, terutama pada anak-anak. Apabila timbul penyakit, biasanya ringan dan dapat sembuh dengan sempurna dalam waktu 1-2 minggu. Kadang-kadang, gejala-gejalanya parah dan proses penyembuhannya memerlukan waktu beberapa bulan. Pasien mengalami rasa lelah secara terus menerus selama masa penyembuhan, dan ketidakmampuan mereka untuk bekerja dapat menyebabkan kerugian keuangan. Kurang dari 0.4% kasus yang dilaporkan bersifat fatal. Kematian yang jarang terjadi ini biasanya terjadi pada orang-orang tua. 

Diagnosa Laboratorium
Hepatitis A didiagnosis dengan menganalisis IgM-class anti-HAV dalam serum darah selama masa akut atau awal masa penyembuhan penyakit ini. Pemeriksaan virus dengan mikroskopik elektron dapat dilakukan pada sampel feses.

 Penularan
HAV diekskresikan dalam kotoran orang yang terinfeksi dan dapat menyebabkan penyakit apabila individu yang rentan mengkonsumsi air atau makanan yang terkontaminasi. Makanan dingin dan roti isi, buah dan sari buah, susu dan produk susu, sayuran, salad, kerang, dan minuman dengan es seringkali terkait dengan kasus hepatitis A. Air, kerang, dan salad paling sering menjadi perantara virus ini. Sering juga terjadi kontaminasi makanan oleh pekerja pabrik pengolah makanan atau pekerja di rumah makan. 

Daftar Pustaka:
1. Janeway's Imunobiology, 7th ed., Garland Science Publ., New York, 2008.
2. Cann, AJ, Principle of Molecular Virology, 3rd ed. 2001.