Hati adalah salah
satu organ yang paling penting. Organ ini berperan sebagai gudang untuk
menimbun gula, lemak, vitamin dan gizi. Memerangi racun dalam tubuh seperti
alkohol, menyaring produk-produk yang tidak berguna lagi dari darah dan
bertindak sebagai semacam pengaruh bagian tubuh yang menjamin terjadinya
keseimbangan zat-zat kimia dalam sistem itu.
Salah satu
penyakit yang menyerang hati adalah penyakit hepatitis. Istilah
Hepatitis dipakai untuk semua jenis peradangan hati (liver) disebabkan mulai
dari virus atau obat-obatan. Virus yang menyebabkan penyakit ini berada dalam
cairan tubuh manusia yang sewaktu-waktu bisa ditularkan keorang lain. Beberapa
jenis virus hepatitis yang diketahui diantaranya adalah : Hepatitis A, Hepatitis
B, Hepatitis C, Hepatitis D, Hepatitis F, dan Hepatitis G. Manifestasi penyakit
hepatitis akibat virus bisa akut (Hepatitis A), bisa kronik (Hepatitis B & Hepatitis C) dan bisa juga kemungkinan
menjadi kanker hati (Hepatitis B).
A. Virus Hepatitis A
Hepatitis A adalah jenis peradangan hati
yang disebabakan oleh suatu virus RNA dari famili enterovirus. Masa inkubasi
penyakit ini adalah 30 hari. Penularannya dapat melalui makanan atau minuman
yang terkontaminasi feses pasiaen. Saat ini sudah ada vaksin hepatitis A,
memberikan kekebalan selama 4 minggu setelah suntikan pertama sedangkan untuk
kekebalan yang panjang diperlukan suntikan vaksin beberapa kali. Pecandu
narkotika dan hubungan seks anal, termasuk homoseks merupakan risiko tinggi
tertular hepatitis A.
Sering kali infeksi hepatitis A pada anak
tidak menimbulkan gejala sedangkan pada orang dewasa menyebabkan gejala mirip
flu, rasa lelah, demam, diare, mual, nyeri perut, mata kuning, dan hilangnya
nafsu makan. Istilah hepatitis A (HA) atau hepatitis viral
tipe A telah menggantikan istilah-istilah lama: hepatitis infektif, hepatitis
epidemik, penyakit kuning epidemik, penyakit kuning catarrhal , penyakit
kuning menular, penyakit Botkins (Botkins disease ), dan hepatitis
MS-1.
Hepatitis A disebarkan oleh virus melalui oleh kotoran/tinja penderita biasanya
melalui makanan (fecal - oral), bukan melalui aktivitas seksual atau melalui
darah. Hepatitis A paling ringan dibanding hepatitis jenis lain (B dan C).
Sementara hepatitis B dan C disebarkan melalui media darah dan aktivitas
seksual dan lebih berbahaya dibanding Hepatitis A.
Klasifikasi
Virus Hepatitis A (VHA) termasuk ke dalam famili
Picornavirus. Famili Picornaviridae terdiri
dari genus Enterovirus, yang terdiri dari genus
Hepatovirus yang beranggotakan virus hepatitis A, genus Rhinovirus yang
menyebabkan ‘common cold’; virus
polio,enterovirus, virus coxsakie
dan echovirus; genus Aphthovirus, yang
menyebabkan penyakit kaki dan mulut terutama pada hewan ternak; dan genus
Cardiovirus, yang menyebabkan ensefalitis dan miokarditis pada kelompok
rodensia.
Struktur
Virus Hepatitis A merupakan virus RNA single stranded, polaritas positif,
dengan berat molekul 2,25-2,28 x 106 dalton. Simetri ikosahedral,
diameter 27-32 nm dan tidak mempunyai envelope.
Mempunyai protein terminal yang terikat genom VPg pada ujung 5’ nya dan poli
(A) pada ujung 3’. Panjang genom HAV 7500-8000 pasangan basa. Protein struktural
yang dibentuk oleh virus ini adalah VP1, VP2, VP3, dan VP4. Protein permukaan
VP1 dan VP3 merupakan tempat ikatan antibodi mayor. Protein VP4 berhubungan
dengan RNA virus. Virus ini bereplikasi
di sitoplasma.
RNA genomik virus
memiliki protein virus (VPg) pada ujung 5’. Di ujung
5' terdapat bagian berupa UTR (untranslation regio) yang panjang
yang berisi internal ribosom site (IRES). Daerah P1 mengkode protein struktural. Daerah
P2 dan P3 mengkode protein nonstruktural yang
terkait dengan replikasi. Pada 3' terdapat UTR yang
pendek. Pada bagian ini terjadi sintesis untai negatif
(-).
Replikasi
Replikasi anggota Picornaviridae hampir mirip,
kecuali pada kelompok echovirus. Siklus replikasi picornavirus
terjadi dalam sitoplasma sel. Pertama, virion berikatan dengan reseptor
spesifik di membran plasma. Ikatan reseptor memicu perubahan bangunan dalam
virion yang menghasilkan pelepasan RNA virus ke dalam sitosol sel.
RNA virus yang menginfeksi ditranslasi ke dalam poliprotein yang
berisi protein selubung dan protein replikasi esensial. Poliprotein ini dengan
cepat membelah menjadi fragmen-fragmen oleh proteinase yang dikode dalam
poliprotein. Sintesis RNA virus baru tidak dapat dimulai sampai protein
replikasi yang dikode virus, termasuk polimerse RNA yang dependen-RNA
diproduksi. Untaian RNA virus yang menginfeksi digandakan dan untaian pelengkap
membantu sebagai tempate untuk sintesis untaian plus baru. Banyak untaian plus
dihasilkan dari tiap template untaian minus. Beberapa untaian plus baru didaur
ulang sebagai template untuk memperbesar pool RNA keturunan; banyak untaian plus
yang terbungkus di dalam virion.
Maturasi melibatkan beberapa kejadian pemecahan. Protein prekursor
selubung (P1) terpecah menjadi bentuk agregasi dari VP0, VP3 dan VP. Saat
tercapai kepekatan yang adekuat, protomer ini berkumpul ke dalam pentamer yang
terbungkus RNA VPg untaian plus untuk membentuk provirion. Provirion
ini tidak infeksius sampai pemecahan terakhir mengubah VP0 menjadi VP4 dan VP2.
Partikel virus matur dilepaskan ketika sel inang mengalami disintegrasi. Siklus
perkembangbiakan sebagian besar picornavirus memakan waktu 5-10 jam.
Patogenesis
Setelah tertelan, VHA memasuki aliran darah melalui
epitel dari orofaring
atau usus. Darah membawa
virus ke sel-sel
target, hati, dan
terjadi multipikasi dalam hepatosit dan sel-sel Kupfer (yaitu, makrofag
hati). Tidak terlihat jelas adanya sitotoksisitas virus, dan
patologi hati
tergantung pada imunitas penderita. Virion disekresikan ke dalam
empedu dan dikeluarkan ke dalam tinja. VHA diekskresikan dalam jumlah besar sekitar 11 hari sebelum munculnya gejala dan antibodi dalam darah, anti-HAV IgM terbentuk. Masa inkubasi adalah 15-50 hari, dan
kematian kurang dari 0,5%.
Gambaran Klinik
Hepatitis
A biasanya merupakan penyakit ringan dengan gejala tiba-tiba demam, lemas,
hilangnya nafsu makan, dan rasa tidak nyaman di perut, yang beberapa hari
kemudian diikuti gejala kuning pada mata dan kulit. Dosis infektif belum
diketahui, tetapi diduga antara 10-100 partikel virus. Masa
inkubasi untuk hepatitis A, yang bervariasi antara 10 sampai 50 hari (dengan
rata-rata 30 hari), tergantung pada jumlah partikel virus infektif yang
dikonsumsi. Apabila partikel virus yang menginfeksi sangat sedikit, masa
inkubasinya akan lebih lama. Masa penularan berlangsung sejak awal masa
inkubasi hingga sekitar seminggu setelah gejala kuning. Bahaya terbesar
penularan penyakit ini ke orang lain terjadi pada pertengahan masa inkubasi,
jauh sebelum munculnya gejala-gejala awal. Banyak infeksi HAV tidak menimbulkan penyakit,
terutama pada anak-anak. Apabila timbul penyakit, biasanya ringan dan dapat
sembuh dengan sempurna dalam waktu 1-2 minggu. Kadang-kadang, gejala-gejalanya
parah dan proses penyembuhannya memerlukan waktu beberapa bulan. Pasien mengalami
rasa lelah secara terus menerus selama masa penyembuhan, dan ketidakmampuan
mereka untuk bekerja dapat menyebabkan kerugian keuangan. Kurang dari 0.4%
kasus yang dilaporkan bersifat fatal. Kematian yang jarang terjadi ini biasanya
terjadi pada orang-orang tua.
Diagnosa Laboratorium
Hepatitis A didiagnosis dengan menganalisis IgM-class anti-HAV dalam
serum darah selama masa akut atau awal masa penyembuhan penyakit ini.
Pemeriksaan virus dengan mikroskopik elektron dapat dilakukan pada sampel
feses.
Penularan
HAV
diekskresikan dalam kotoran orang yang terinfeksi dan dapat menyebabkan
penyakit apabila individu yang rentan mengkonsumsi air atau makanan yang
terkontaminasi. Makanan
dingin dan roti isi, buah dan sari buah, susu dan produk susu, sayuran, salad,
kerang, dan minuman dengan es seringkali terkait dengan kasus hepatitis A. Air,
kerang, dan salad paling sering menjadi perantara virus ini. Sering juga
terjadi kontaminasi makanan oleh pekerja pabrik pengolah makanan atau pekerja
di rumah makan.
Daftar Pustaka:
1. Janeway's Imunobiology, 7th ed., Garland Science Publ., New York, 2008.
2. Cann, AJ, Principle of Molecular Virology, 3rd ed. 2001.