Bakteri selulolitik merupakan salah satu contoh dari mikroorganisme selulolitik. Bakteri selulolitik dapat menguraikan zat organik, yaitu selulosa menjadi bentuk yang lebih sederhana. Bakteri selulolitik dapat ditemukan pada tanah, pada pupuk, dan pada jaringan tumbuhan yang sudah membusuk. Contoh bakteri selulolitik yang banyak dikenal adalah bakteri yang berasal dari genus Bacillus, Clostridium, dan Pseudomonas. Selain itu ada juga yang berasal dari genus Cellulomonas, Corynebacterium, Cytophaga, Vibrio, Polyangium, dan Sporocytophaga (Alexander, 1977).
Contoh bakteri yang dapat mendegradasi selulosa adalah Sporosarcina, Halomonas, Bacillus, Sporospirillum dan Lactobacillus (Syafitria, 2010).
A. Bakteri Genus Bacillus
Bakteri Bacillus mempunyai ciri-ciri morfologi sebagai berikut: warna koloni putih susu atau agak krem, bentuk koloni bulat dengan tepian keriput. Sel berbentuk batang dan lurus, berukuran 0,5-2,5 x 1,2-10 μm, dan sering tersusun dalam bentuk sepasang atau rantai, dengan ujung bundar atau empat persegi. Gram positif, motil oleh flagel peritrikus, katalase dan oksidase positif, metil red negatif, optimum pada suhu 30-37⁰C dan tumbuh baik pada NaCl 1-3%. Menurut Holt et al, (1994), Bacillus sp. memiliki endospora oval, dan sangat resisten pada kondisi yang tidak menguntungkan. Mereka tidak lebih dari satu spora per sel dan sporulasi tidak tahan pada udara terbuka. Bakteri ini bersifat aerobik atau fakultatif anaerobik. Bakteri ini tersebar luas pada bermacam-macam habitat, dan sedikit spesies adalah patogen terhadap vertebrata atau invertebrata (Feliatra, 2004).
B. Bakteri Genus Lactobacillus
Bakteri ini mempunyai ciri-ciri morfologi sebagai berikut: warna koloni putih susu atau agak krem, bentuk koloni bulat dengan tepian seperti wol. Sel berbentuk batang dan biasanya tetap, berukuran 0,5-1,2 x 1,0-10,0 μm. Mereka biasanya berbentuk batang panjang tapi kadang-kadang hampir bulat, biasanya bentuk rantai yang pendek, Gram positif, tidak motil, oksidase positif, katalase negatif, metil red positif, optimum pada suhu 30-37°C dan tumbuh baik pada NaCl 3-7%. Menurut Holt et al, (1994), bakteri Lactobacillus sp. ini termasuk Gram positif, tidak berspora, tidak motil oleh flagel peritrichous, fakultatif anaerob, kadang-kadang mikroaerofilik, sedikit tumbuh di udara tapi bagus pada keadaan di bawah tekanan oksigen rendah, dan beberapa anaerob pada isolasi.
Pada umumnya bakteri ini tumbuh baik sekali pada 5% CO2. Koloni pada media agar biasanya 2-5 mm, cembung, entire, buram (opaque) dan tanpa pigmen, kemoorganotrof, metabolismenya adalah fermentatif dan saccharoclastic. Sedikit dari separuh produk akhir karbon adalah laktat, tidak menghasilkan nitrat, gelatin tidak menjadi cair, sitokrom negatif, katalase negatif dan oksidase positif. Tumbuh optimum pada suhu 30-40°C. Lactobacillus tersebar luas di lingkungan, terutama pada hewan dan produk makanan sayursayuran. Mereka biasanya mendiami saluran usus burung dan mamalia, dan vagina mamalia. Mereka tidak bersifat patogen (Feliatra, 2004).
C. Bakteri Genus Pseudomonas
Pseudomonas mempunyai ciri-ciri morfologi yaitu: warna koloni agak kekuningan, bersifat Gram negatif, dan dalam kelompok sel berbentuk batang dan lurus dengan ukuran 0,5-1,0 x 1,5-5,0 μm. Banyak spesies dapat menguraikan poli-hidroksibutirat sambil menyerap karbon yang ada dalam material, uji katalase positif dan oksidase negatif, motil, metil red positif, suhu optimum pertumbuhan pada 30-37⁰C dan tumbuh baik pada NaCl 3-7%.
Bakteri Pseudomonas sp. ada yang bersifat patogen dan ada yang bersifat menguntungkan bagi organisme lain. Effendi (2002) mengemukakan bahwa bakteri dari spesies Pseudomonas bromoutilis ini memproduksi antibiotik 2, 3, 4 tribromo-5 (I, hidroksi-2, 4,-dibromophenil)-pyrole. Zat ini bersifat menghambat perkembangan bakteri Staphylococcus aureus, Streptococcus pneumonia, Streptococcus pyogenes, dan Microbacterium tubercolosis (Feliatra, 2004).
D. Bakteri Genus Cytophaga
Cytophaga merupakan bakteri yang berbentuk panjang dengan ujung yang runcing. Bakteri ini dapat mencerna selulosa, agar/khitin. Cara bakteri ini mendegradasi selusosa dengan meluncur di permukaan material yang mengandung selulosa. Organisme ini menghasilkan membran sel yang mengandung endoglucanase dan periplasmic exoglucanases yang berfungsi untuk mendegradasi selulosa. Walaupun bakteri ini dapat mencerna selulosa, tetapi bakteri ini tidak dapat menghasilkan selulase, enzim ini hanya melekat di sel amplop dan bersatu dengan lendir yang dikeluarkan selama pergerakan. Habitat bakteri ini adalah di tanah dan air. Koloni bakteri ini berwarna kuning atau jingga. Bakteri ini juga dapat dikultur di medium yang mengandung selulosa (Madigan, 2001).