Begitu banyaknya petani yang mengeluh di masa sekarang ini, karena berbagai macam persoalan, antara lain, produksi yang terus menurun, tanah tak lagi subur dan begitu mudahnya tanaman terserang hama dan penyakit. Cara umum pak tani mengatasi masalah tersebut biasanya dengan menambah dosis pupuk, dosis insektisida yang akhirnya berujung pada meningkatnya biaya usaha tani.Mikroba memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Tanpa kehadiran mereka, dunia penuh dengan limbah. Berkembangnya ilmu pengetahuan telah membuka wawasan bahwa ternyata peran mikroba tidak hanya mampu merombak limbah menjadi mineral yang dibutuhkan oleh tanaman, tetapi masih banyak peran lainnya (Radit, 2010)
Mikroba yang memiliki peran menguntungkan bagi manusia adalah mikroba pengurai, nitrifikasi, nitrogen, usus, dan penghasil antibiotik. Mikroba pengurai memiliki kemampuan merombak senyawa organik kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana. Hasil perombakannya dapat dimanfaatkan oleh mahluk hidup lainnya. Mikroba nitrifikasi memiliki kemampuan untuk merombak senyawa amoniak menjadi nitrat yang dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan. Keberadaan senyawa amoniak dalam media budidaya dapat menimbulkan keracunan bagi ikan yang dibudidaya. Aktivitas mikroba nitrogen sangat bermanfaat bagi tanaman. Mikroba ini mampu mengikat nitrogen langsung dari udara dan mengubahnya menjadi komponen yang dapat diserap oleh akar. Mikroba ini hidup diantara akar tanaman. Mikroba usus hidup di saluran pencernaan. Mikroba ini memiliki peran dalam membusukan sisa makanan di dalam usus. Selain itu, mikroba ini juga memiliki kemampuan untuk menghasilkan vitamin B12 dan K yang memiliki peran pening dalam proses pembekuan darah. Mikroba penghasil antibiotik pertama kali ditemukan oleh Alexander Flaming. Saat ini telah banyak mikroba yang diketahui memiliki kemampuan untuk memproduksi antibiotik. Antibiotik merupakan senyawa ini banyak digunakan sebagai bahan untuk mengatasi keberadaan mikroba patogen dan pembusuk (Zay, 2008).
II. Peran Mikroba Dalam Membantu Perakaran dan Pertunasan
Tanaman dapat menyerap unsur hara melalui akar atau melalui daun. Sebagian besar unsur hara diserap dari dalam tanah, hanya sebagian kecil yaitu unsur C dan O diambil tanaman dari udara melalui stomata. Tanaman menyerap unsur hara dari dalam tanah umumnya dalam bentuk ion (NH4+, NO3-, H2PO4-, Ca2+, dll). Unsur hara tersebut dapat tersedia di sekitar akar tanaman melalui aliran massa, difusi dan intersepsi akar. Sistem perakaran sangat penting dalam penyerapan unsur hara karena sistem perakaran yang baik akan memperpendek jarak yang ditempuh unsur hara untuk mendekati akar tanaman. Bagi tanaman yang sistem perakarannya kurang berkembang, peran akar dapat ditingkatkan dengan adanya interaksi simbiosis dengan Jamur mikoriza (Douds and Millner, 1999). Selain itu juga menurut Lugtenberg and Kravchenko (1999) mikroba tanah akan berkumpul di dekat perakaran tanaman (rhizosfer) yang menghasilkan eksudat akar dan serpihan tudung akar sebagai sumber makanan mikroba tanah. Bila populasi mikroba di sekitar rhizosfir didominasi oleh mikroba yang menguntungkan tanaman, maka tanaman akan memperoleh manfaat yang besar dengan hadirnya mikroba tersebut.
Tujuan tersebut dapat tercapai hanya apabila kita menginokulasikan mikroba yang bermanfaat sebagai inokulan di sekitar perakaran tanaman. Sebagian besar penyebab kekurangan unsur hara didalam tanah adalah karena jumlah unsur hara (makro) sedikit atau dalam bentuk tidak tersedia yaitu diikat oleh mineral liat atau ion-ion yang terlarut dalam tanah. Untuk meningkatkan kuantitas unsur hara makro terutama N dapat dilakukan dengan meningkatkan peran mikroba penambat N simbiotik dan non simbiotik. Ketersediaan P dapat ditingkatkan dengan menanfaatkan mikroba pelarut P, karena masalah pertama P adalah sebagian besar P dalam tanah dalam bentuk tidak dapat diambil tanaman atau dalam bentuk mineral anorganik yang sukar larut seperti C32HPO4. Jamur mikoriza dapat pula meningkatkan penyerapan sebagian besar unsur hara makro dan mikro terutama unsur hara immobil yaitu P dan Cu (Sharma, 2002).
Mikroba tanah juga menghasilkan metabolit yang mempunyai efek sebagai zat pengatur tumbuh. Bakteri Azotobacter selain dapat menambat N juga menghasilkan thiamin, riboflavin, nicotin indol acetic acid dan giberelin yang dapat mempercepat perkecambahan bila diaplikasikan pada benih dan merangsang regenerasi bulu-bulu akar sehingga penyerapan unsur hara melalui akar menjadi optimal. Metabolit mikroba yang bersifat antagonis bagi mikroba lainnya seperti antibiotik dapat pula dimanfaatkan untuk menekan mikroba patogen tular tanah disekitar perakaran tanaman. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya mikroba tanah melakukan immobilisasi berbagai unsur hara sehingga dapat mengurangi hilangnya unsur hara melalui pencucian. Unsur hara yang diimobilisasi diubah sebagai massa sel mikroba dan akan kembali lagi tersedia untuk tanaman setelah terjadi mineralisasi yaitu apabila mikroba mati (Franser, 2010).
A. Bakteri Fotosintetik (Rhodopseudomonas palustris, Rhodobacter sphaeroides)
Bakteri fotosintetik merupakan bakteri yang dapat mengubah bahan organik menjadi asam amino atau zat bioktif dengan bantuan sinar matahari. Bakteri ini adalah mikroorganisme mandiri dan swasembada. Bakteri ini membentuk senyawa-senyawa bermanfaat dari sekresi akar tumbuhan, bahan organik dan gas-gas berbahaya dengan sinar matahari dan panas bumi sebagai sumber energi. Zat-zat bermanfaat yang terbentuk anatara lain, asam amino asam nukleik, zat bioaktif dan gula yang semuanya berfungsi mempercepat pertumbuhan. Hasil metabolisme ini dapat langsung diserap tanaman dan berfungsi sebagai substrat bagi mikroorganisme lain sehingga jumlahnya terus bertambah (Anonim, 2011).
B. Bakteri Asam Laktat ( Lactobacillus plantarum, Lactobacillus casei, Streptococcus lactis)
Bakteri asam laktat ( Lactobacillus spp. ) dapat mengakibatkan kemandulan ( sterilizer) oleh karena itu bakteri ini dapat menekan pertumbuhan mikroorganisme yang merugikan; meningkatkan percepatan perombakan bahan organik; menghancurkan bahan organik seperti lignin dan selulosa serta memfermentasikannya tanpa menimbulkan senyawa beracun yang ditimbulkan dari pembusukan bahan organik Bakteri ini dapat menekan pertumbuhan fusarium, yaitu mikroorganime merugikan yang menimbukan penyakit pada lahan/ tanaman yang terus menerus ditanami (Anonim, 2011).
C. Actinomycetes sebagai Antibiotik (Streptomyces albus, Streptomyces griseus)
Actinomycetes menghasilkan zat-zat anti mikroba dari asam amino yang dihasilkan bakteri fotosintetik. Zat-zat anti mikroba ini menekan pertumbuhan jamur dan bakteri. Actinomycetes hidup berdampingan dengan bakteri fotosintetik bersama-sama menongkatkan mutu lingkungan tanah dengan cara meningkatkan aktivitas anti mikroba tanah (Anonim, 2011).
D. Cendawan Antagonis ( Trichoderma basiana)
Keunggulan jamur Trichoderma sebagai agensia pengendali hayati dibandingkan dengan jenis fungisida kimia sintetik adalah selain mampu mengendalikan jamur patogen dalam tanah, ternyata juga dapat mendorong adanya fase revitalisasi tanaman. Revitalisasi ini terjadi karena adanya mekanisme interaksi antara tanaman dan agensia aktif dalam memacu hormone pertumbuhan tanaman.
E. Yeast (Saccharomyces cerevisiae)
Melalui proses fermentasi, ragi menghasilkan senyawa-senyawa bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman dari asam amino dan gula yang dikeluarkan oleh bakteri fotosintetik atau bahan organik dan akar-akar tanaman. Ragi juga menghasilkan zat-zat bioaktif seperti hormon dan enzim untuk meningkatkan jumlah sel aktif dan perkembangan akar. Sekresi Ragi adalah substrat yang baik bakteri asam laktat dan Actinomycetes.
Daftar Pustaka
Anonim. 2011. Teknologi EM-4, Dimensi Baru Dalam Pertanian Modern. http://www. dyahkurnia.student.umm.ac.id/download-as.../student_blog_article_26.doc. Diakses 26 Maret 2011.
Franser. 2010. Peranan Mikroba Tanah Dalam Siklus Unsur Hara Dalam Tanah. http://franser88.blogspot.com/2010/10/peranan-mikroba-tanah-dalam-siklus.html. Diakses 26 Maret 2011.
Radit. 2010. Peranan Mikroba. http://eafrianto.wordpress.com/2009/11/29/peranan-mikroba/. Diakses 26 Maret 2011.
Zay. 2008. Peranan Mikroba. http://panglima-zay.blogspot.com/2008/11/peranan-mikroba.html. Diakses 26 Maret 2011.
No comments:
Post a Comment